Selasa, 23 Agustus 2011

panik vs senyum

tadi siang aku duduk disebelah sahabatku yang aku sayangi..
tumben dia diam?? dalam rapat ini kita membahas tentang dana DKS tiap ekskul,kebetulan kita berdua sama-sama ketua dari ekskul yang kami ikuti.
kenapa dia diam terus?? kata2 itu yang terus ada dalam benakku,
tak lama kemudian,dia memegang erat tanganku
panas kurasakan saat dia menyentuh tanganku
DEMAM,langsung saja aku menyentuh pipinya,iya,panas kurasakan
aku mengajaknya keluar,tapi dia tidak mau.. aku menurutinya
"kamu kenapa? kurang istirahat a?" tanyaku
"nggak,kurang darah koyok.e,pusing aku"
aku melirik ke UKS,pintunya masih buka.. aku mengajaknya keluar sekali lagi,tapi dia tetap menolak,nanti saja katanya
aku menyuruhnya tidur saja,kalau sudah selesei rapatnya,nanti aku bangunin
dia hanya tersenyum,manis
dia terus memegang tanganku,ya allah aku bingung harus ngapain

setelah rapat usai,dia menuliskan pesan di hapeku
"yid,kamu habis ini ngapain?"
"aku mau ngembaliin barangnya intan,habis itu aku gatau mau kemana,knapa pid?"
"anterin aku kulak.an"
melihat itu aku tersenyum,maklum saja dia jualan pulsa,aku yakin pasti liburan ini banyak yang bakal beli pulsa

setelah aku mengembalikan barang milik intan,aku menemaninya kulak.an
dalam perjalanan,kita tidak banyak bicara
dia terus memegang tanganku,
aku memulai pembicaraan,"pid,kamu gak mau makan a?"
dia menggeleng
"kamu yakin a gak mau makan? kamu tuh lemes gini,ntar pingsan lo pid,kalo kamu pulang naik angkot terus pingsan ditengah jalan,siapa yang mau nolongin kamu?"
dia hanya tersenyum

tiba2 aku berpikir jikalau sahabatku ini tiba2 pingsan dijalan,apa yang harus aku lakukan? kalau aku dikacangin orang dijalan bagaimana? dan segala konsekuensi yang aku lakukan
tiba2 dia berkata,"yid,tanganmu kok tiba2 jadi ikutan panas?"
"gimana gak panas pid,aku ketar ketir gimana kalo kamu pingsan,dri tadi aku mikir.. kamu janji sama aku jangan pingsan ya,kamu tuh uda lemes gini"
dia kembali hanya tersenyum,duh nih anak aku gi panik dia bolak balik senyum ae-___-

saat kita kembali ke sekolah,aku bertanya,"mau kemana kita?"
"ke masjid ae ya"
tiba2 aku menawarkan ibuku untuk mengantarkan dia pulang,tapi aku harus mendapat persetujuan ibuku agar aku tidak memberikan harapan kosong
saat ibuku sudah menyetujui,aku memberi tahunya,dia tiba2 jawab,"lo yid,aku uda bilang masku jemput aku"
ha?? tumben masnya mau jemput dia,biasanya malas sekali masnya nganter atau jemput dia sekolah,apa mungkin sahabatku ini memberitahukan keadaannya ke masnya ya.. aku terus berusaha positive thinking

saat tiba di masjid,kami menunggu masnya datang dan ibuku datang
kami menuju ke masjid lantai 2,kami sempat mengobrol banyak,alhamdulillah dia masih sempat bergurau,batinku

saat kami kembali ke depan masjid,dia berkata "oalah,masku gak bawa hape a?"
aku langsung melihat kedepan masjid,iya masnya datang,bener bener datang
aku teriak sambil melepaskan kepulangannya "piiiid,aku mohooon jangaaan pingsaaan ya di jalaaaan"
setelah dia pergi,tak lama kemudian ibuku pulang..
ya allah,semoga sahabatku baik baik saja sampai rumah,amiin

0 komentar:

Posting Komentar

 
Plantilla Minima modificada por Urworstenemy